Berita

Pohon dan Kabel Masih Jadi Kendala Bus Wisata

Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si (dua dari kiri) ikut uji coba bus wisata, Selasa (27/01)

Klojen, MC – Untuk kesekian kalinya Bus Wisata Kota Malang diuji coba. Kali ini melibatkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Erik Setyo Santoso, ST, MT, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Herman Sumaryono, beberapa PNS (Pegawai Negeri Sipil) Pemerintah Kota Malang, komunitas pramuwisata, serta Kakang Mbakyu Kota Malang, Selasa (27/01).

Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si (dua dari kiri) ikut uji coba bus wisata, Selasa (27/01)

Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si (dua dari kiri) ikut uji coba bus wisata, Selasa (27/01)

Mengambil start di Jl. Majapahit di sebelah kiri Balai Kota Malang, dua bus wisata ini melaju ke Jl. Basuki Rahmat, Jl. Jaksa Agung Suprapto, Jl. Letjen. S. Parman, Jl. Borobudur, Jl. Soekarno Hatta, Jl. Mayjen Panjaitan, Jl. Ijen, Jl. Kawi, kawasan Alun-alun Merdeka, Pasar Besar, Jl. Brantas dan finish di Balai Kota Malang lagi.

Sepanjang jalan Kota Malang, semua penumpang terlihat sangat menikmati perjalanan sambil mendengarkan panduan dari seorang guide mengenai beberapa lokasi penting atau bersejarah di Kota Malang.

Uji coba bus wisata ini menyita perhatian masyarakat,terlihat dari banyaknya warga dan pengendara yang melihat dengan pandangan penuh tanya dan bahkan ada beberapa pengendara sepeda motor yang sempat mendekat lalu bertanya apakah kalau naik bus wisata ini gratis. Salah satu awak bus pun menjawab kalau bus wisata ini adalah gratis, dan kalau mau naik bus ini bisa menunggu di halaman Balai Kota Malang.

Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan bahwa pihaknya masih akan mencari rute yang sesuai dan nyaman sehingga para wisatawan dapat menikmati perjalanan serta memperoleh pengetahuan tentang sejarah Kota Malang. “Setelah uji coba ini, kami akan mengadakan rapat dengan tim yang ada di Disbudpar,” urainya.

“Untuk mendukung kenyamanan penumpang bus, terutama yang ada di lantai 2, beberapa ranting pohon harus dirapikan serta kabel telepon atau PLN harus dinaikkan lagi. Kami tadi beberapa kali harus menundukkan kepala untuk menghindari ranting pohon dan kabel,” imbuh Ida.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PHRI Kota Malang, Herman Sumaryono. Menurutnya, kenyamanan penumpang bus di lantai dua agak terganggu dan kurang aman dengan masih banyaknya kabel yang melintang serta pohon-pohon yang rimbun. “Ke depan, kami harap semua itu bisa dirapikan,” jelasnya.

“Bus wisata ini sudah sangat tepat, sehingga nantinya Kota Malang bisa menjadi kota tujuan wisata dan bukan lagi sebagai tempat transit para wisatawan sebagaimana yang terjadi selama ini. Kami juga berharap tingkat kunjungan wisata bisa meningkat dengan adanya bus wisata ini, sehingga jumlah hunian hotel secara otomatis akan mengikuti,” pungkas pria nyentrik berambut putih dan panjang itu. (say/yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.