Keberadaan perangko yang menjadi koleksi para filatelis tidak hanya bisa menghasilkan uang semata-mata. Namun juga bisa menjadi bahan belajar yang bagus di tengah arus modernisasi seperti saat ini.
Dalam Penyuluhan dan Lomba Koleksi Benda Filateli di Hotel Santika, Malang, Kamis (6/9) yang diselenggarakan Ditjen Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, bagaimana alternatif metode pembelajaran dari perangko nampak disambut antusias. Siswa SMK dan para guru nampak bersemangat mengikuti kegiatan belajar yang dipandu instuktur Riyana Yani (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Rianto, Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia (PPI).
Begitu antusiasnya dalam belajar melalui perangko, anak-anak peserta penyuluhan yang terdiri dari siswa SMA dan SMK Kota Malang nampak tak lelah meski hari sudah mendekati sore. Berbagai pertanyaan dari para instuktur di jawab dengan penuh semangat.
Dari perangko dapat dipelajari berbagai macam pelajaran, baik seni budaya, olahraga, kimia, biologi yang sangat memudahkan siswa dan guru dalam belajar mengajar. Perangko bisa menambah wawasan dan inspirasi bagi semua. Perangko tidak hanya disimpan dan disayang-sayang, pengetahuan dari perangko sangat banyak.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah mengaku senang dengan adanya kegiatan penyuluhan dan lomba filateli yang digelar Kemkominfo. Dimana satu sekolah di Kota Malang masing-masing 1 guru dan lima siswa SMA/SMK.
“Siswa SMK/SMA di Kota Malang ada sebanyak 76.000, dalam kegiatan ini diundang hanya 150 siswa. Ini harus disyukuri oleh para peserta,” terang Zubaidah.
Zubaidah menambahkan, setiap hobi, meski kesannya sepele, jika ditekuni maka akan menghasilkan dan bisa membawa banyak manfaat, termasuk filateli. Filateli banyak manfaatnya, mulai dari belajar ketekunan, ketelitian, kesabaran, kedisiplinan, kejujuran, keberanian, dan keinginan terus menambah ilmu pengetahuan. (cah/dmb)