Berita

Santuni Anak Yatim, Wali Kota Bangga Dengan Jajarannya

Puluhan anak yatim yang berasal dari beberapa panti asuhan di Kota Malang seperti dari Panti Asuhan Yasuka dan Nurul Muttaqin menerima santunan yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di kompleks Perkantoran Terpadu, Jl. Mayjen Sungkono Kota Malang, Selasa petang (08/07).

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton secara simbolis menyerahkan santunan kepada anak yatim, Selasa (08/07)

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton secara simbolis menyerahkan santunan kepada anak yatim, Selasa (08/07)

Acara yang juga dikemas sekaligus dengan acara berbuka puasa bersama ini diikuti semua kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) serta jajaran PNS (pegawai negeri sipil) yang ada di Perkantoran Terpadu ini. Wali Kota Malang mengaku sangat senang dan bangga sekali dengan digelarnya acara ini karena seluruh jajarannya masih mempunyai kepedulian yang tinggi khususnya kepada anak yatim.

“Ini acara yang sangat luar biasa untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat rida dan pahala dari Allah SWT, serta dapat meningkatkan kinerja hingga membuahkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Begitu juga bagi yang menerima santunan yaitu para anak yatim, semoga bisa lebih bermanfaat,” tutur pria yang akrab disapa Abah Anton itu.

Sementara itu, Ustaz Lukman Alkarim yang juga hadir dalam gelaran ini mengatakan jika ada pelajaran tersendiri mulai tanggal 1 Ramadan atau sejak dimulainya berpuasa. Menurutnya dalam bulan penuh berkah ini kita semua harus meningkatkan kualitas ibadah dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Untuk meraih semua itu, maka kita harus beribadah dengan anggota badan, seperti halnya melaksanakan salat Tarawih dan Witir. Yang kedua, kita hendaknya beribadah dengan harta benda. Contohnya adalah mengeluarkan zakat, infak, dan sodaqoh (sedekah). Selanjutnya adalah beribadah dengan hati, serta khusyuk dan tawaduk,” beber Ustaz Lukman.

Ditambahkannya bahwa seorang muslim atau umat Islam tidak cukup hanya dengan melakukan salat 1.000 rakaat atau melibatkan puluhan ribu jamaah pengajian untuk mengukur suatu keimanan. “Maka dari itu, mari kita selalu mendekatkan diri kepada Allah dan suka membantu sesama yang membutuhkan,” ajaknya.

Lebih jauh Ustaz Lukman menyampaikan bahwa tidak ada orang yang bangkrut karena dermawan atau bersedakah. Justru sebaliknya, orang yang suka judi akan susah hidupnya. “Orang kaya yang hakiki adalah orang yang dalam hatinya merasa tenang dan tenteram. Harta bukan ukuran segalanya untuk meraih atau menciptakan suatu kedamaian hati,” tegasnya. (say/yof)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.