Turut memajukan pendidikan di segala sektor, Kementrian Komununikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI terus membuat terobosan. Diantaranya dengan pemberian bantuan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Pondok Pesantren Bahrul Magfiroh, Kota Malang, Sabtu (4/5).
Di Pondok pesantren yang ada di Jl. Joyo Agung Kota Malang itu, Mentri Kominfo Tifatul Sembiring sendiri yang memberikan bantuan tersebut secara langsung. Dengan adanya bantuan ini diharapkan semua komponen masyarakat di Indonesia semakin melek terhadap informasi.
Tifatul mengungkapkan, adanya program PLIK adalah upaya agar tahun 2015 nanti, minimal separuh masyarakat Indonesia harus sudah melek informasi. Baik yang ada di Kota maupun daerah terpencil semuanya harus terbuka terhadap akses informasi.
“Sejak dilaksanakan sejak tahun 2010, sampai saat ini telah terkumpul dana sebesar Rp. 2,9 triliun dan baru terpakai Rp. 900 miliar,” jelas Tifatul, Sabtu (4/5).
Dana sebanyak itu, disebutkan Tifatul bukan berasal dari uang negara atau APBN, dana sebanyak itu berasal dari 10 operator telekomunikasi yang ada di Indonesia. Pembiayaan program PLIK/MPLIK, berasal dari dana Universal Service Obligation (USO). Yakni urunan 10 operator telekomunikasi yang dialokasikan dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Besaran setoran yakni 1,25 persen dari pendapatan kotor masing-masing perusahaan operator telekomunikasi tersebut.
Sejak dioperasikan di Indonesia, saat ini sudah tercapai 5748 PLIK dan sebanyak 1800 mobil PLIK, saat ini masih ada sebanyak 300 mobil lagi yang akan didistribusikan ke kecamatan-kecamatan. Untuk memastikan progam berjalan dengan baik, Kemkominfo akan melakukan control dengan Sistem Informasi Manajemen Monitoring Layanan Internet Kecamatan (SIMMLIK). Untuk PLIK minimal dalam satu hari beroperasi minimal 4 jam, sedangkan MPLIK minimal 8 jam per hari.
Tifatul menambahkan, adanya internet di pesantren diharapkan semakin membuat pesantren lebih bermanfaat. Dimana selama ini Kemkominfo sudah begitu banyak memlokir situs-situ porno, dimana sudah ada 1 juta situs yang dibokir.
Pengasuh sekaligus pemilik Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, KH. Lukman Al Karim mengaku senang dengan kehadiran menteri, Wali Kota beserta para pejabat dari Kota Malang ke Ponpes yang dipimpinnya. Dengan masuknya internet melalui PLIK diharapkan bisa menjadi awal dakwah yang lebih besar.
“Kami punya Ponpes dengan nama Bahrul Magfiroh yang artinya lautan pengampunan, mudah-mudahan Allah memberi ampunan,” ujar Lukman.
Saat ini Ponpes Bahrul Maqhfiroh sudah memiliki 14 tempat di Indonesia, termasuk di Yaman dan dua di Makkah Al Mukaromah. Ponpes Bahrul Maghfiro memiliki 2500 santri, yang semuanya digratiskan untuk menimba ilmu di pesantren.
Tidak hanya itu , layaknya presiden yang mensejahterakan warganya sebagai pengasuh Ponpes, Lukman menceritakan juga bahwa kebutuhan para santri juga terpenuhi. Mulai dari memberikan sandang agar santri tertutup aurotnya, pangan dimana anak-anak di pesantren terpenuhi gizinya, dan Papan dengan penyediaan tempat tinggal, klinik kesehatan dan pendidikan Alqur’an dari SD, SMP hingga SMK yang semuanya gratis. (Ode/Cah)