Klojen, MC – Ditengah gencarnya kemajuan Teknologi Informasi (TI), kesenian daerah atau kesenian tradisional hendaknya jangan sampai pudar. Melalui seni budaya, mari kita torehkan identitas dan entitas seni di negeri ini.
Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji dalam pembukaan Festival Pertunjukan Rakyat (Pertura) Antar Kecamatan dan pengukuhan Forum Komunikasi Media Tradisional Bawera Grahawarta (FK Metra ‘Bagra’) di Mall Olympic Garden (MOG). Dalam acara ini juga diadakan workshop internet sehat oleh kalangan relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi_red) secara gratis dan pameran TIK, Kamis (9/4).
Kemajuan teknologi, seni budaya dan sebagainya, lanjut Sutiaji, harus tetap berpijak pada ke-Indonesiaan dan jangan sampai terpengaruh oleh budaya asing yang negatif. “Dengan sudah dilantiknya FK Metra ‘Bagra’, semoga mereka bisa bekerja lebih baik dan jangan bangga hanya dengan sebuah identitas,” himbaunya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Pertura Antar Kecamatan yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Zulkifli Amrizal, S.Sos, M.Si mengatakan jika acara ini merupakan satu bentuk kepedulian Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kominfo terhadap kelangsungan hidup seni pertura. “Kami ingin melestarikan kebudayaan nasional, khususnya pertura di Kota Malang,” jelasnya.
“Selain itu kami ingin mengembangkan pemberdayaan pertura sebagai media penyebaran informasi dan mendorong tumbuhnya kreativitas serta inovasi dalam pengembangan seni pertura. Sedangkan FK Metra ‘Bagra’ adalah sebuah wadah komunitas ‘bebas’ bagi para seniman,kreator, atau pengamat bahkan pandemen seni pertunjukan di bawah naungan Dinas Kominfo,” urai Zulkifli.
Pria berkacamata itu menambahkan bahwa forum tersebut akan memberikan ruang dan waktu kepada para seniman dan kreator seni pertunjukan di Kota Malang untuk berekspresi melalui bidang seni masing-masing. “Festival pertura ini diikuti oleh lima sanggar yang ada di Kecamatan Lowokwaru, Sukun, Klojen, Kedungkandang, dan Blimbing,” imbuhnya. (say/yon)