BeritaUtama

1,3 Juta Siswa se-Jatim Terima Kartu Perdana Internet Merdeka Belajar

Klojen (malangkota.go.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyerahkan bantuan Kartu Perdana Internet Merdeka Belajar kepada 1,3 juta pelajar SMA, SMK dan SLB se-Jawa Timur di aula Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim di Jalan Kawi No.41 Kota Malang, Senin (07/09/2020). Di tahap awal ini, setiap siswa mendapatkan bantuan kuota data sebesar 10GB.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyerahkan bantuan Kartu Perdana Internet Merdeka Belajar kepada siswa

Jika kuota pada kartu edisi khusus tersebut sudah habis, maka siswa dengan mengisi ulang pulsa Rp5 ribu, secara otomatis akan mendapat kuota sebesar 11 GB. Program ini juga disinergikan dengan yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI yang nantinya juga akan memberikan bantuan kuota data sebesar 35GB. Dari berbagai bantuan ini maka proses belajar siswa yang saat ini dilaksanakan secara daring dijamin tidak akan kekurangan kuota internet.

Terkait program tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan, dari 1,3 juta kartu internet Telkomsel yang disalurkan, sampai hari sudah ada sekitar 1,1 juta yang telah diterima oleh siswa. Perempuan berhijab ini pun mengimbau para siswa agar memanfaatkan bantuan kuota data tersebut sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk proses belajar daring selama pandemi.

Sedangkan bagi daerah yang agak susah mendapat sinyal, kata dia, dari pihak Telkomsel selalu operator seluler sudah sepakat dan akan segera membangun piranti komunikasi penerima sinyal atau BTS mini. “Hingga saat ini setidaknya masih ada 62 daerah di Jawa Timur yang masih terkendala sinyal. Dengan hadirnya BTS mini tersebut maka dalam waktu dekat daerah-daerah yang terkendala sinyal akan teratasi dengan baik,” tegasnya.

Selain itu, pihak Pemprov Jawa Timur juga berencana akan memberikan bantuan telepon pintar atau komputer jinjing bagi siswa yang membutuhkan. Pasalnya, selama belajar daring masih banyak siswa yang masih menggunakan handphone orang tuanya maupun saudaranya secara bergantian. “Penyaluran bantuan ini akan mengacu kepada skala prioritas dan akan diseleksi secara ketat agar tepat sasaran,” pungkas Khofifah. (say/yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.