Site icon Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang

Wali Kota Malang Sampaikan Pentingnya Ketangguhan Informasi

Malang – Perkembangan dan kemajuan dunia teknologi dan informasi saat ini sangat luar biasa. Yang perlu diketahui bahwa informasi yang tersebar/beredar itu pun tidak hanya bersifat tekstual tapi juga kontekstual, serta informasi itu bisa diibaratkan seperti debu, yang bisa terbang kemana saja setiap waktu.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji memberikan pengarahan dalam acara peningkatan kapasitas sumber daya keamanan informasi pemerintah daerah

Hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat membuka acara peningkatan kapasitas sumber daya keamanan informasi yang dihelat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang di Hotel Ijen Suites, Senin (15/03/2021).

Menurut pria berkacamata itu, dunia dibagi menjadi 3, yaitu agraris, teknologi, dan informasi yang seakan nyaris tanpa batas ruang dan waktu. “Meski demikian, ada informasi yang bisa diakses atau diberikan kepada masyarakat dan ada tidak atau bersifat rahasia. Hal inilah yang harus dipahami masyarakat agar tidak memandang sebelah mata terhadap keberadaan aparat negara,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, terang Sutiaji, dibutuhkan ketangguhan informasi. Hal ini sekaligus untuk memberi pendidikan kepada masyarakat dan ada kesepahaman visi, terutama dalam merealisasikan berbagai program pembangunan. “Dalam hal ini tingkat literasi masyarakat tentu tidak sama, sehingga memang membutuhkan penjelasan yang mendetail,” urainya.

Lebih jauh Sutiaji menyampaikan jika kecanggihan teknologi dan ketangguhan informasi harus dibarengi atau diimbangi dengan norma, serta moral yang baik agar semua berjalan sesuai jalurnya. “Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik harus memahami dan melaksanakan semua itu, agar apa yang diprogramkan pemerintah dapat dipahami oleh masyarakat,” sambungnya.

Pernyataan senada disampaikan oleh Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto. Menurutnya, melalui program ini diharapkan para ASN bisa menjadi garda terdepan dalam menyajikan informasi yang layak dan mewadahi kepada masyarakat. “Dengan demikian, dari informasi tersebut, nantinya tidak menimbulkan multitafsir,” ungkapnya. (say/ram)

 

Exit mobile version