Berita

Wali Kota Dorong Penguatan Inovasi Perangkat Daerah di Kota Malang

Malang – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji terus mendorong untuk menggerakan dan menguatkan inovasi di seluruh perangkat daerah (PD) Kota Malang. Golnya adalah memberikan nilai tambah, manfaat, serta dapat membangun perubahan sikap yang baik kepada pengguna inovasi yang diciptakan. Pernyataan itu disampaikannya pada acara penyusunan database basic data perkembangan inovasi daerah di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Rabu (10/03/2021).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Pj Sekda Kota Malang, Ir. Hadi Santoso dan narasumber, Wawan Sobari dalam kegiatan penyusunan database basic data perkembangan inovasi daerah di NCC Kota Malang

Inovasi merupakan salah satu pilar penting untuk meningkatkan daya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut, inovasi harus didukung oleh berbagai hal sehingga perlu dilakukan penguatan agar inovasi dapat tumbuh dan berkembang. “Dengan inovasi itu ada nilai lebih memberikan kemudahan, transparasi, dan memberikan sesuatu yang lain ketika awalnya belum ada inovasi terus ada inovasi. Ini semakin memudahkan,” papar Sutiaji.

Pemkot Malang melalui perangkat daerah terus melakukan inovasi guna memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa. Menurut Sutiaji tentu tidak semua inovasi basic-nya berbentuk IT. Di Kota Malang sendiri sebelumnya telah lahir berbagai inovasi yang dapat dirasakan masyarakat secara nyata, contohnya Braille E-ticket and Extraordinary Access for Visual Dissabilities (BREXIT) oleh Puskesmas Janti dan Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Cerdas) oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).

Lebih lanjut dia menyampaikan, pada tahun 2019-2020 Puskesmas Janti mempunyai inovasi BREXIT, melalui inovasi penyandang disabilitas tunanetra secara mandiri dapat memahami aturan minum obat dengan menyiapkan e-tiket obat bertuliskan huruf braille yang menyantumkan aturan pakai, indikasi secara umum, dan waktu kadaluarsa.

Selain itu, Sepasar Cerdas dengan role model Pasar Oro-Oro Dowo bertujuan untuk meningkatkan daya jual dengan membekali pedagang pasar penguasaan materi dan kompetensi serta keilmuan yang dibutuhkan. “Sehingga tidak hanya infrastruktur saja yang dibangun, namun juga adanya perubahan mindset dan perilaku masyarakat agar terbangun dengan baik,” terang Sutiaji.

Sutiaji mengajak seluruh perangkat daerah untuk menggerakkan inovasi. Melalui kegiatan penyusunan database tentang inovasi yang ada di Kota Malang ini, diharapkan bisa tercipta penyederhanaan dan mendorong transparansi. Sehingga memberikan kemudahan kepada semua pihak, termasuk masyarakat. Ia berpesan agar variabel dan instrumen yang digunakan dalam memciptakan inovasi harus jelas memperhatikan keberlanjutannya.

“Ketika membuat inovasi harus memperhitungkan keberlanjutannya. Dalam membuat inovasi harus futuristik atau jangkauan masa depan. Semoga inovator di bumi Arema bisa semakin maju,” tutup Sutiaji. (eka/ram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.