PKPPWarta Kominfo

Kominfo Wadahi Seniman Kota Malang Untuk Melestarikan Kesenian Tradisional

Kepala Diskominfo Kota Malang, Dra. Tri Widyani P.,M.Si saat menyampaikan apresiasinya, Jum'at (16/05)

Menggali dan memunculkan berbagai macam kesenian tradisional yang ada di Kota Malang agar bisa go internasional dan dikenal masyarakat luas, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang menggelar Sarasehan Budaya Seni Pertunjukan Rakyat (Pertura). Sarasehan yang dihadiri segenap tokoh masyarakat dan seniman Kota Malang ini dilangsungkan di Hotel Trio 2, Kota Malang, Jum’at (16/05).

Kepala Diskominfo Kota Malang, Dra. Tri Widyani P.,M.Si saat menyampaikan apresiasinya, Jum'at (16/05)

Kepala Diskominfo Kota Malang, Dra. Tri Widyani P.,M.Si saat menyampaikan apresiasinya, Jum’at (16/05)

Dipandu oleh Sutak yang merupakan seorang seniman senior dari Sanggar Tunggak Semi, sarasehan berlangsung dengan gayeng dan komunikatif. Para seniman, pemateri, dan segenap anggota yang hadir menyampaikan berbagai idedan saran agar seni tradisional pertunjukan rakyat bisa hidup kembali di era modern seperti sekarang ini.

Kepala Diskominfo Kota Malang, Dra. Tri Widyani P., M.Si mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah sejak lama Diskominfo berkeinginan bisa menggelar kegiatan seperti ini dan baru bisa terlaksana sekarang. Adanya kegiatan ini sangat penting untuk melestarikan seni tradisional agar bisa bersaing dan tetap hidup di tengah persaingan global dan zaman yang serba modern.

“Seni tradisional sangat kaya akan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dengan hidupnya seni tradisional diharapkan bisa semakin mengedukasi masyarakat agar bangga terhadap budayanya,” terang Yani,panggilan akrab Tri Widyani, Jum’at (16/05).

Yani menambahkan, semakin berkembangnya teknologi informasi membuat budaya barat saat ini begitu mudah masuk dan diakses sehingga bisa merusak dan mempengaruhi budaya timur Indonesia. Budaya barat yang negatif dan tidak tersaring berakibat buruk terhadap masyarakat dimana saat ini banyak sekali masalah-masalah sosial yang mengerikan terjadi di tengah masyarakat.

Kenyataan ini harus dicarikan jalan keluar sehingga berkembangnya IT (Information Technology, red) tidak serta-merta mempengaruhi dan merusak budaya luhur bangsa Indonesia. Justru dari berkembangnya IT ini bisa mengangkat budaya-budaya lokal Kota Malang agar bisa semakin dikenal di seluruh dunia.

“Melalui Facebook, Twitter, dan jejaring sosial hingga You Tube, bisa dikenalkan budaya khas Kota Malang. Kini tinggal mengemas sebaik mungkin agar bisa semakin dikenal,” kata Yani.

Dari adanya kegiatan ini, Diskominfo berharap para seniman di Kota Malang memiliki wadah untuk menyalurkan apresiasi dan kreasi. Melalui Pertura diharapkan juga bisa mengedukasi masyarakat agar semakin bangga dengan budaya lokal yang dimilikinya.

Agar tujuan mulia ini bisa semakin sukses, Diskominfo tidak lupa bersinergi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, red) terkait lainnya yang diantaranya adalah Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Malang.

Pemilik Sanggar Tunggak Semi, Sutak, mengaku senang sekali dengan adanya kegiatan Diskominfo seperti saat ini. Sebab sudah cukup lama tidak ada kegiatan sarasehan seperti ini. Adanya kegiatan ini semakin membuka cakrawala/pandangan para seniman Kota Malang agar semakin eksis dan berkembang.

“Dari kegiatan ini kami berharap seni tradisional bisa kembali merebut hati masyarakat yang saat ini lebih suka menonton TV dan partai politik,” tambah Sutak. (cah/yof)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.