Warta Kominfo

Kominfo Kota Malang Adakan Bimtek Pemberdayaan KIM

Memperkaya kemampuan anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang agar semakin giat berwirausaha, Dinas Kominfo Kota Malang terus membuat gebrakan. Diantaranya dengan menggelar pembinaan pemberdayaan dan kemandirian usaha KIM, di Gedung Mini Hall PSBB MAN 3, Jl Bogor no 22, Kota Malang, Kamis (13/10) sampai dengan Jumat (14/10).

Dalam kegiatan ini Dinas Kominfo Kota Malang mendatangkan para wirausahawan yang sudah sukses untuk berbagi ilmu, mulai dari Lukman Zaini (kripik bu Noer), Luluk Sri Hidayati (CV Kajeye), Bayu Aji Ari Wibowo (Towel Cake Bunda). Sebagai pemateri, ketiganya rela buka-bukaan berbagi ilmu memulai usaha dari nol sampai dengan meraih sukses.

Kepala bidang SKDI Dinas Kominfo Kota Malang, Ummy Kulsum SH, MM mengungkapkan tujuan dilaksanakannya pembinaan KIM adalah untuk membantu memberikan informasi , pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, yang bermanfaat bagi segala aspek pembangunan. Sehingga KIM dapat berdaya, mandiri dan dapat hidup layak serta mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.

“Kegiatan kali ini kami langsungkan selama dua hari, Kamis (13/10) dan Jumat (14/10), dengan diikuti 100 peserta yang berasal dari anggota KIM sendiri, tujuh kepala seksi pemberdayaan masyarakat dan pembangunan di Kota Malang dan para kepala Dinas di Kominfo Kota Malang,” jelas Ummy, Kamis (13/10).

Pada kegiatan ini, Lukman Zaini mengusung materi menggali potensi diri demi usaha mandiri dengan membanung negeri. Luluk menceritakan bagaimana lika-liku sukses mengembangkan oleh-oleh khas Malang dan Bayu Aji Wibowo membawakan materi strategi pemasaran produk UMKM.

Direktur CV. Kajeye Food Farhan Effendi mengatakan sedikitnya ada lima trik untuk memasarkan produk yang dibuat agar bisa laku di pasaran. Pertama merintis pasar, ke dua membina pasar, ke tiga mempertahankan pasar, ke empat expansi, dan kelima inovasi.

Dalam merintis pasar, yang harus dilakukan adalah bagaimana berpromosi, mencari sentra pengolahan yang sudah dikenal, menarik orang luar daerah dan mengekspos proses produksi. Selanjutnya membina pasar dengan memberikan pelayanan terbaik, mencari metode menjual yang tepat, membuat pembeli senyaman mungkin, melayani 24 jam dan memasarkan produk dengan jeli serta membaca keinginan pasar.

Setelah pasar berhasil dibina, selanjutnya adalah mempertahankan pasar dengan menjaga kualitas, melayani dengan cepat, melengkapi produk dengan beraneka ragam, menjaga agar produk tetap bersih dan higienis. Kemudian exspansi pasar dengan berkolaborasi atau bermitra, konsinasi dengan daerah lain dan tak lupa mengandalkan teknologi IT dan Web.

‘Terakhir yang tak kalah pentingnya untuk bisa memenangi persaiangan adalah dengan selalu berinovasi, inovasi produknya, metode penjualannya, inovasi kemasan,’ ujar Effendi. (cah/ode)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.