Masih semrawutnya penataan kabel di Kota Malang menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang untuk mencarikan solusi. Salah satu langkah yang kini ingin diterapkan untuk menata kabel-kabel itu adalah dengan memakai sistem Ground Breaking Ducting (pemasangan saluran serat optik di bawah tanah), Rabu (12/03).
Agar pemasangan sistem ducting di Kota Malang bisa berhasil, Diskominfo Kota Malang secara khusus belajar ke Kota Bandung. Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang saat ini mulai menggarap perubahan kabel telekomunikasi dengan sistem ducting.
Sekretaris Diskominfo Kota Malang, Drs. Farid Wahyudi, MM membenarkan baru-baru ini mengadakan kunjungan ke Kota Bandung dan Jakarta untuk melihat secara langsung sistem Ground Breaking Ducting. Dari kedatangan langsung ke Kota Bandung diketahui diperlukan banyak sekali pertimbangan dan kajian lagi jika sistem ducting ingin diterapkan di Kota Malang.
“Dengan sistem ducting kabel-kabel yang biasanya semrawut di udara memang bisa lebih rapi karena dipendam di dalam tanah. Tetapi untuk diterapkan di Kota Malang harus ada kajian yang lebih mendalam,” terang Farid, Rabu (12/03).
Farid menjelaskan jika diterapkan di Kota Malang, sistem ducting tidak bisa hanya diterapkan sendiri oleh Diskominfo saja tetapi juga harus melibatkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, red) yang lain. Ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan.
Dari studi banding di Kota Bandung, Farid mengakui penataan sambungan kabel serat optik (fiber optic) dengan sistem ducting memang lebih baik dan pas untuk perkembangan masyarakat ke depan. Namun ditegaskannya lagi bahwa kebijakan ini harus dikaji lebih mendalam lagi agar tidak menimbulkan gejolak.
Kalau memang jadi diterapkan di Kota Malang, sistem ducting ini nantinya tidak hanya bagus diterapkan di bidang telekomunikasi saja. Lebih dari itu juga bagus diterapkan oleh PLN dan PDAM . (cah/yof)