Mengikuti perkembangan masyarakat yang begitu dinamis serta menuntut aparat pemerintah agar semakin bagus dalam melayani masyarat, Dinas Kominfo Kota Malang menggiatkan berbagai pelatihan. Diantaranya dengan menggelar Sosialisasi pelatihan sistem informasi dan perencanaan pembangunan daerah (Simrenda) di Hotel Savana, Kota Malang, Selasa (24/9).
Pada pelatihan dan sosialisasi yang digelar hingga Kamis (26/9) ini juga diisi dengan sosialisasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE). Acara pelatihan ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji.
Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, dra. Tri Widyani P, M.Si mengungkapkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk implementasi e-government, salah satunya yang sedang dibangun adalah simrenda. Dimana simrenda adalah sistim aplikasi informasi tentang perencanaan daerah.
“Simrenda ini dimaksudakan supaya perencanaan kerja daerah masing-masing SKPD tidak mengirim hard copy kepada Bapeda maupun keuangan tetapi sudah menggunakan surat elektronik,” jelas Yani, panggilan akrab Tri Widyani, Selasa (24/9).
Dengan adanya Simrenda, tidak ada overlapping kegiatan dimana dimasing-masing SKPD sudah bekerja berdasarkan tupoksi. Kalau selama ini disinyalir adanya overlapping kegiatan, dengan adanya simrenda ini ke depan tidak terjadi lagi.
Dari sisi transparasi publik, akuntabilitas dengan adanya aplikasi ini juga akan semakin terukur. Pelaksanaan Simrenda ini akan membantu pelaksanaan untuk mempercepat kegiatan dilapangan jdan uga efisiensi, kertas-kertas untuk undangan, untuk disposisi bisa diminimalisir anggarannya.
Kegiatan ini akan dilakukan dengan Bapeda dan keuangan selama tiga hari, terutama yang mengikuti program di masing-masing SKPD bisa mengenal dan bisa mengoperasikan sitem Simrenda. Aplikasi ini sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 2001, namun karena belum terintegrasi belum bisa dilakukan karena harus disiapkan dahulu aturan wali kotanya.
Dengan adanya kegiatan ini, kecepatan kinerja masing-masing SKPD bisa semakin terukur. Saat mengimplementasi e-government ini banyak kendala, bukan hanya kendala dalam teknologi, tetapi juga security. Dimana saat ini Kota Malang sudah menggunakan system infranet sehingga kerahasiaan data bisa terjamin karena tidak bisa ditembus hacker.
“Kita butuh SDM yang benar-benar ngeh terhadap IT, padahal kondisi riil di Kota kita kekurangan banyak SDM IT,” ujar Yani.
Dengan kenyataan ini Kominfo tidak segan-segan melatih SDM yang ada, Kominfo juga melakukan pendampingan-pendampingan dengan tenaga mumpuni. Dimana Kominfo menggandeng perguruan tinggi untuk mendampingi SKPD agar bisa mumpuni.
Dalam kesempatan ini juga ada sosialisasi tentang pengaduan publik, dimana selama ini Pemerintah masih belum bisa memenuhi jawaban pengaduan publik secara cepat seperti permintaan masyarakat. Padahal untuk menanggapi pengaduan publik tentunya tidak bisa ditanggapi saat itu juga karena ada prosedur yang harus ditaati.
“Mengatasi tuntutan masyarakat ini tentunya SKPD juga harus bisa semakin mahir menanggapi sesuai dengan undang-undang keterbukaan informasi publik,” tegas Yani.
Di era ini, suka atau tidak suka masyarakat menuntut informasi dan harus segera ditanggapi masing-masing SKPD. Untuk itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan masing-masing SKPD yang ada di Kota Malang bisa semakin cekatan memenuhi permintaan masyarakat.
Sutiaji mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan ini, sebab kegiatan ini sangat penting di era sekarang yang sudah disebut sebagai zaman globalisasi. Dimana selama ini ada tiga tahapan masyarakat, yaitu agraris, teknologi dan informasi.
“Dalam era sekarang kita sudah ditutut untuk berada dalam situasi global, dengan potensi fitrah yang diberikan oleh Tuhan, kita harus mampu menjawah segala tantangan zaman,” ujar Sutiaji. (Cah/Ode)