Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar pelatihan konten media sosial dengan aplikasi TikTok dan YouTube di Hotel Ijen Suites selama dua hari, yakni 22-23 Maret 2021 bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), admin media sosial kelurahan, dan masyarakat umum.
Di hari kedua pelatihan ini, kegiatan dibuka oleh Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko. Ia menyampaikan apresiasi dan motivasi untuk para peserta yang merupakan admin medsos untuk menyampaikan informasi penting institusi dengan baik dan benar.
“Di dunia digital merupakan persaingan personel, karena tidak lagi bisa dibatasi komunikasi antara satu orang dengan yang lain. Jadi seorang admin juga mem-branding personel atau dirinya sendiri. Panjenengan punya ruang yang besar untuk mengembangkan diri yang dituangkan dalam bentuk konten kreatif. Kesadaran ini penting agar Anda bisa bekerja semaksimal mungkin,” ujar Bung Edi, sapaan Sofyan Edi Jarwoko, Selasa (23/03/2021).
Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah memahami Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sehingga tidak sampai ada pelanggaran. Ia meminta jangan sampai membuat framing berita yang dapat berdampak kurang baik.
“Pemkot Malang banyak membuat program bagus untuk masyarakat. Sehingga membutuhkan dukungan dalam penyampaiannya agar semakin masif dan sampai pada masyarakat secara lebih luas. Harapannya tidak hanya sampai, namun juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Bung Edi.
Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhamad Nur Widianto, S. Sos menyampaikan bahwa dari 181,9 juta penduduk Indonesia ada 170 juta atau sekitar 93% adalah pengguna YouTube. Sedangkan untuk pengguna TikTok sekitar 30,7 juta. Sehingga jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi potensi tersendiri.
Menurutnya, era pandemi membuat seseorang harus adaptif dengan memberi edukasi yang baik dan positif dengan cara menyenangkan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan media sosial.
“Birokrasi sekarang harus berpikir out of the box. Kita harus mengikuti dinamika yang ada. Kita tidak bisa bekerja hanya berdasarkan kebiasaan, kita harus kreatif dan berinovasi. Termasuk memahami karakter sebuah media sosial,” ujarnya.
Banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari media sosial. Namun penting diingat bahwa penggunaannya harus dengan bijak. Oleh karena itu, Bidang Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Diskominfo menggagas pelatihan pengolahan media sosial. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi pengelola sosial media di lingkungan Pemerintah Kota Malang agar mampu mengembangkan kreativitas, terutama dalam menggunakan aplikasi Youtube dan TikTok.
Kegiatan ini dihadiri 140 peserta yang dibagi dalam dua gelombang, yakni 22 Maret 2021 untuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan 23 Maret 2021 untuk admin medsos kelurahan. Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini adalah Endrita Agung Wicaksono (digital strategy expert) dan Imarotul Izzah (content creator dari Jatim Times). (ari/ram)