Kota Malang sebagai kota pariwisata, memiliki daya tarik tersendiri baik dari segi Kota Malang sebagai kota pariwisata, memiliki daya tarik tersendiri baik dari segi geografis, iklim, tradisi dan seni budanyanya.
Dengan kelebihan dan keunikan tersebut tidaklah mengherankan apabila Kota Malang terkenal sebagai kota pariwisata dengan berbagai macam fasilitas dan pendukung lainnya, diantaranya : keindahan alam dan panorama yang indah hawa yang sejuk, banyaknya peninggalan bangunan atau gedung pada masa kolonial Belanda yang bisa kita lihat sampai saat ini dan peninggalan seni. adat, tradisi dan budaya lainnya.
Kondisi demikian terpelihara dengan baik disamping pelaksanaan berbagai event untuk mempertahankan seni tradisi dan meningkatkan daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara Sehubungan dengan kondisi tersebut maka pada kesempatan ini kami perkenalkan beberapa daya tarik budaya dan wisata unggulan Kota Malang Semoga bermanfaat. Kutipan sambutan “Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang”.
ALUN-ALUN KOTA MALAN
Alun-Alun Kota merupakan sebuah alun-alun atau tanah lapang di Kota Malang. Di bagian tengah alun-alun ini terdapat sebuah tugu yang dikelilingi oleh kolam teratai. Alun-Alun Kota terletak di depan gedung Balai Kota Malang Pondasi tugu berada di bagian tengah alun-alun ini dibangun pada tahun 1945 dan pernah dihancurkan Belanda ketika mereka menguasai Kota Malang. Pada tahun 1952, tugu ini dibangun kembali dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Alun-Alun Kota merupakan markah tanah Kota Malang selain Adimarga Ijen.
BALAIKOTA MALANG
Balai Kota Malang ini dibangun jaman penjajahan Belanda sampai sekarang di gunakan sebagai jantung pemerintahan Kota Malang. Bangunan yang hampir menyerupai gedung sate pusat pemerintahan Kota Bandung ini merupakan icon dari Kota Malang. Setiap wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang pasti ingin berkunjung atau melihat gedung Balai Kota Malang, serta ingin menikmati pemandangan dari Alun-Alun Tugu yang juga terdapat Hotel Splendid In, Skodam Brawijaya, SMA Negeri 1,3,4 yang masih berdiri kokoh sampai sekarang
KAWASAN JALAN IJEN
Jalan Ijen merupakan jalur hijau yang dihiasi bunga Bougenvil dan pohon Palem dengan latar belakang perumahan bergaya kolonial Belanda. Museum TNI menyimpan senjata tradisional dan modern yang pernah dipakai pada perang kemerdekaan. Ijen Boulevard yang terletak di Jalan Ijen Kota Malang, begitu indah dan sejuk dipandang mata. Ijen Boulevard dahulunya merupakan kompleks elit orang Belanda dan dari sisi desain landskapnya sangat apik dan sangat diperhitungkan sekali seperti komplek bangunan, pedestrian, jalan, maupun median jalannya
MONUMEN BERSEJARAH
Lokasi di Jl. Ijen Malang. Monumen ini didirikan untuk menghormati seluruh komponen yang terlibat selama proses pembelajaran Militer di Akademi Militer Malang Divisi VII- Suropati selain sebagai wujud penghormatan ditujukan juga sebagai persembahan untuk mengenang seluruh pendiri, tenaga pendidik dan senior-senior di TNI.
Monumen ini berbentuk 2 buah pilar utama setinggi 7 m yang melambangkan 2 Brigade yang ada disana. Pada puncaknya terdapat kelopak Melati setinggi 4 m terbuar dari Perunggu berhelai 11, melambangkan bulan lahirnya Sekolah Kadet Suropati. Gambar “HONGAARSE KRUL” pada pilar utama melambangkan Badge yang dulu dipakai oleh siswa didik sekolah Kadet Suropati. Monumen Melati atau Kadet Suropati. Monumen Melati atau Kadet Suropati ini diresmikan pada tanggal 17 Desember 1982 oleh KASAD Jend. TNI Poniman.
MUSEUM KOTA MALANG
Museum Brawijaya didirikan pada tanggal 4 Mei 1968 museum ini diresmikan oleh Purnawirawan Dr. Soewondo. Terletak di Jl. Brawijaya tepat di depan Perpustakaan Umum Kota Malang. Di museum ini terdapat benda-benda bersejarah seperti Gerbong Maut (sebuah gerbong yang mengangkut 100 orang pejuang yang dimasukkan paksa ke dalam gerbong tersebut oleh penjajah Belanda dari Bondowoso sampai Surabaya dengan semua pintu dan jendela dalam gerbong tertutup rapat, hanya 12 orang yang masih hidup dan 88 orang meninggal)
senjata yang dipakai penjajah saat menyerang bangsa Indonesia, mobil tahan peluru yang digunakan Bapak Aim. Soeharto, meja dan kursi yang digunakan untuk “Konferensi Meja Bunder”, bambu runcing yang pernah digunakan oleh Bapak Aim. Soekarno dan masih banyak lagi.
PASAR BURUNG & PASAR BUNGA
Kawasan pasar burung yang terletak di jalan Brawijaya, sehari-harinya tidak pernah sepi pengunjung. Para pedagang yang tidak memiliki tempat di dalam pasar burung, menggelar dagangannya di sepanjang badan Jalan Brawijaya dan juga di pinggir-pinggir jembatan yang membelah jalan tersebut. Area di dalam pasar burung itu sendiri sebenarnya cukup luas, tetapi terhadap bisnis burung berkicau, ikan hias dan hewan peliharaan ini cukup besar.
Tidak jauh dari pasar burung terdapat pasar bunga yang menjual berbagai jenis bunga, baik lokal maupun internasional. Harganya pun bervariasi
PASAR TUGU
Lokasi Pasar Minggu pagi terletak mendekati stadion Gajayana di mana tempat awal mula pasar pagi ini berasal. Tapi berada di badan Jalan Semeru sekaligus menutup jalan mulai dari perempatan Jalan Bromo hingga ke persimpangan Jalan Ijen. Badan jalan yang di depan De Liv digunakan untuk lahan parkir pengunjung pasar yang mulai beroperasi mulai pukul 06.00 WIB s/d 10.00 WIB.
Bagi Anda yang hobi memuaskan hasrat belanja, disinilah tempat yang pas. Aneka keperluan sehari-hari hingga kuliner seperti lepat jagung, gethuk lidri, cenil, lupis, klepon, putu hingga kue “modern” seperti pizza, burger dan cokelat praline. Busana seperti pakaian batik, kaos arema, pakaian untuk anak- anak, pakaian untuk perempuan, kaos dari bertemakan yogyakarta dan juga asesoris-asesoris seperti ikat pinggang dan dompet. Selain itu juga ada pedagang yang menjual peralatan makan/dapur, perlengkapan tempat tidur, mainan anak, kerajinan dan mata uang kuno untuk para kolektor untuk mahar perkawinan.
STASIUN KOTA BARU
Sebelum Stasiun Kota Baru didirikan, masyarakat Malang menggunakan Stasiun Kota Lama yang terletak di Jl. Kol. Sugiono, Ciptomulyo Malang. Stasiun ini mempunyai banyak fungsi pada awalnya, untuk membuat jalur transportasi dengan kota-kota yang lain Hubungan ini karena Pemerintah Malang membuka perkebunan untuk mendukung ekonomi. Yang disebut Pemerintah Kota Malang disini sebenarnya adalah Pemerintah Kolonial Belanda. Jadi Stasiun Kota Lama ini dibangun pada masa Pemerintah Belanda. Rute pertama yang dibangun adalah jurusan Bangil – Malang.
Stasiun Kota baru dibangun pada tahun 1939. Tempatnya di dekat Monumen Perjuangan 45 atau dipertigaan ke arah Alun-Alun Bunder. Mengapa Stasiun Kota Baru dibangun? Alasan utamanya adalah Kota Malang semakin berkembang menjadi kota besar dan juga sebagai kota pendidikan yang menjadikan transportasi sangatlah penting untuk menjadikan orang-orang beraktifitas dengan lancar. Stasiun Kota Baru menggunakan arsitektur kuno yang membuatnya terlihat bagus dari depan. Di depan Stasiun Kota Baru banyak sekali angkutan-angkutan mulai dari yang modern sampai tradisional seperti becak. Ada empat kereta yang selalu mengantar penumpang menuju ke tujuan yang diberangkatkan dari Stasiun Kota Baru ini, yaitu kereta Mataremaja dengan tujuan Jakarta Pasar Senen, Gajayana dengan tujuan Gambir, Tumapel dengan tujuan Surabaya, dan Panataran dengan tujuan Blitar dari Surabaya.
TAMAN REKREASI KOTA (TAREKO)
Taman Rekreasi Kota (Tareko), terletak di tengah Kota Malang yaitu Jl. Simpang Majapahit, tepatnya dibelakang Gedung Balaikota Malang. Dibangun pada tahun 2002, Taman Rekreasi Kota Malang adalah untuk memnuhi keinginan masyarakat akan sarana rekreasi atau tempat bermain anak-anak ditengah kota yang memadai dan terjangkau.
Taman Rekreasi Kota Malang (Tareko) memiliki fasilitas diantaranya:
- Sarana Olahraga
- JOGING TRACK
- KOLAM RENANG
- AREAL SENAM BERSAMA
- Sarana Pendidikan
- TANAMAN (Flora)
- TAMAN MINI SATWA (Fauna)
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Brosur, Pemerintah Kota Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Daya Tarik Wisata Kota Malang,malang
Sumber: https://jawatimuran.wordpress.com/2012/09/14/pesona-kota-malang/
Saya sendiri nggak bosen-bosennya untuk telusuri Kota Malang. Meskipun dari rumah saya di Surabaya ke Malang jaraknya jauh, tapi Kota malang selalu jadi destinasi unggulan.