Dalam rangka meningkatkan sistem keamanan data dan informasi penting yang ada di Pemerintah Kota Malang, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang menggelar Workshop Sistem Keamanan Data & Informasi Dan Transaksi Elektronik. Kegiatan yang mendatangkan narasumber dari Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang ini dilangsungkan di Ruang Sidang Majapahit, Balai Kota Malang, Selasa (21/10).
Kepala Seksi Keamanan Infrastruktur Dinas Kominfo Kota Malang, Didik Supriyadi mengungkapkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini berawal dari pemikiran tentang Teknologi Informasi (IT, Information Technology) yang saat ini sudah banyak digunakan. Tetapi dalam penggunaannya masih banyak orang yang awam terhadap ketentuan-ketentuan yang harus ditaati .
“Saat ini banyak pengguna facebook, twitter, web yang masih belum tahu ketentuan-ketentuan yang harus ditaati. Karena itu butuh edukasi khusus agar tidak ada yang dirugikan,” jelas Didik, Selasa (21/10).
Dengan memahami apa saja ketentuan-ketentuan yang berlaku, ke depan diharapkan tidak ada lagi kejadian yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kasus Prita Mulyasari dan beberapa kasus lain di media massa menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang lagi.
Demikian juga di bidang pemerintahan yang saat ini mau tidak mau sudah harus menggunakan dan menerapkan Teknologi Informasi (IT), aparat yang bertugas harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang tata cara dan etika penggunaan TI. Dengan begitu selain bisa melayani masyarakat dengan baik, diharapkan aparat tidak sampai mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dalam lembaga pemerintahan juga harus tahu benar bagaimana menjaga dan merawat data. Untuk itu segenap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang ada di Kota Malang dihadirkan mengikuti kegiatan workshop ini,” tegas Didik.
Didik menambahkan, sistem keamanan data sangat penting, dimana setiap pengiriman data harus ada pengamanan. Melalui kegiatan ini diajarkan bagaimana bisa mengamankan data sebaik mungkin yang perlu diketahui dan diterapkan.
“Memang tidak mungkin dalam sekali pertemuan para peserta akan langsung bisa menguasai semua materi yang diberikan saat ini. Ke depan tentunya akan ada tindak lanjut,” tambah Didik.
Kalau saat ini sifatnya masih dasar-dasar, ke depan akan lebih diintensifkan lagi dengan pendalaman-pendalaman. Dimana peserta diberikan bimtek (bimbingan teknis) pengaplikasian sistem keamanan sampai dengan praktik langsung.
“Kegiatan ini diikuti sebanyak 101 peserta dari seluruh SKPD yang ada di Kota Malang. Seusai mengikuti kegiatan di tempat ini kami berharap para peserta bisa menularkan ilmu yang diperoleh di SKPD masing-masing,” pungkas Didik. (cah/yon)