Warta Kominfo

Kadiskominfo: SDM Masalah Klasik

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dra. Tri Widyani P, M.Si, Senin (27/01)

Selain anggaran, permasalahan SDM (sumber daya manusia) sebenarnya merupakan masalah klasik yang dihadapi setiap instansi atau badan usaha ketika ada suatu permasalahan. Namun kita tidak boleh tinggal diam dan terlena dengan kedua masalah tersebut apabila menginginkan suatu perubahan dan meningkatkan kinerja.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dra. Tri Widyani P, M.Si, Senin (27/01)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dra. Tri Widyani P, M.Si, Senin (27/01)

Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Dra. Tri Widyani P, M.Si dalam acara Rembug Warga tentang peran aktif masyarakat dalam proses kebijakan publik melalui penguatan kualitas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) atau Badan publik, yang diadakan oleh Komisi Informasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Aula Bakorwil Malang, Jalan Simpang Ijen No. 2, Senin (27/01).

Apa yang disampaikan oleh Yani itu merupakan salah salah satu sharing pendapat dan masukan kepada PPID se-Bakorwil Malang yang ketika itu mengikuti acara tersebut dan mengalami beberapa permasalahan dalam memaksimalkan fungsi PPID sebagai badan layanan publik.

“Di Kota Malang, kita mempunyai banyak tenaga relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Mereka berasal dari berbagai komunitas, pelajar, mahasiswa. Apabila kita terlalu berharap pada SDM dan ketersediaan anggaran, maka fungsi PPID tidak akan berjalan optimal. Mungkin cara ini bisa dijadikan contoh bagi PPID yang lain, agar badan publik ini berfungsi maksimal,” urai perempuan berkacamata itu.

Yani menambahkan, kendala awal kita memang berat, seperti halnya ketika Kota Malang mau membentuk atau mencanangkan Malang Cyber City. SDM harus didukung infrastruktur atau anggaran dari APBD. Namun semua itu tidak serta merta bisa diharapkan, sehingga kita membentuk relawan TIK. “Kami saat ini juga sudah ada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM),” paparnya.

Apa yang disampaikan Yani itu ternyata mendapat respon positif dan pujian dari Anggota Komisi Informasi Jatim, Daan Rachmad Tanod, yang saat itu juga menjadi nara sumber dalam acara rembug warga ini. Menurutnya, dengan adanya KIM, lapisan masyarakat paling bawah dapat tersentuh langsung.

“KIM merupakan salah satu kepanjangan tangan dari PPID yang harus disupport. Apa yang dilakukan Dinas Kominfo Kota Malang ini bisa dijadikan contoh bagi PPID yang lain, sehingga dapat meringankan tugas PPID. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami posisinya dan merasa lebih diperhatikan,” ungkap Daan. (say/yof)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.