BeritaWarta Kominfo

Ditjen IKP Kemkominfo Gelar Budaya Nusantara ‘Harmoni Indonesia’

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Rosarita Niken Widiastuti saat membuka acara Ludrukan dan Doa Untuk Negeri di halaman Sarinah Kota Malang

Klojen, MC – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik menggelar kegiatan Gelar Budaya Nusantara bertema Harmoni Indonesia di halaman Sarinah Kota Malang, Sabtu (24/2). Pada kesempatan ini juga dideklarasikan Indonesia Tanpa Hoax.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Rosarita Niken Widiastuti saat membuka acara Ludrukan dan Doa Untuk Negeri di halaman Sarinah Kota Malang

Penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai upaya melestarikan keragaman budaya Indonesia sebagai potensi untuk memperkaya dan mempersatukan masyarakat di era teknologi digital yang rentan dengan informasi hoax dan ujaran kebencian.

Ditjen IKP Kemkominfo Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si yang hadir membuka acara ini mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial.

Melalui ludrukan dan doa untuk negeri yang digelar kali ini, menurut Niken akan memberikan literasi kepada masyarakat tentang pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.

“Yang kami lakukan adalah literasi media sosial yang bekerja sama dengan Pegiat Budaya Nusantara dan Radio Republik Indonesia (RRI) Malang dan pemerintah daerah,” kata Niken.

Selain menjadi tontonan, kata dia, ludrukan juga menjadi tuntutan untuk masyarakat supaya waspada terhadap informasi negatif yang diterima masyarakat. Dengan perkembangan teknologi informasi, akhir-akhir ini masyarakat begitu aktif di media sosial yang seharusnya digunakan untuk alat komunikasi. Akan tetapi akhir-akhir ini media sosial banyak dipenuhi dengan informasi negatif.

Lebih jauh Niken menyampaikan, di media sosial banyak orang yang menyebarkan berita hoax atau berita bohong, ujaran kebencian, isu SARA, dan juga provokasi yang bisa berpotensi memecah-belah bangsa.

“Isu yang mendiskreditkan pemerintah setiap hari ada, padahal kenyataannya tidak demikian. Jadi memang ada sebagian orang yang menyebarkan berita negatif dengan tujuan menebar kebencian dan membuat emosi. Tentunya hal ini tidak kita inginkan,” lanjutnya.

Dengan demikian, pemerintah dalam hal ini Kemkominfo tidak bisa bekerja sendiri untuk memerangi hoax. Tapi perlu kerja sama dengan pemerintah daerah, tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan generasi muda untuk mengembalikan harmoni Indonesia. (ram/yon)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.